KPK Sita Aset Tanah di Kawasan Kelas Atas Jakarta Terkait Kasus Korupsi ASDP



IDNAGA99 situs slot yang beri bukti bukan janji , depo minimal 25k raih wd hingat jutaan rupiah - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Selasa menyita 15 aset yang terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan kerja sama dan akuisisi Jembatan Nusantara oleh operator penyeberangan milik negara, PT ASDP Indonesia Ferry, pada tahun 2019-2022.

Aset-aset yang disita tersebut, yang meliputi tanah dan bangunan, terletak di beberapa daerah kelas atas, termasuk Pondok Indah di Jakarta Selatan, Bogor, Menteng di Jakarta Pusat, dan Surabaya, Jawa Timur.

Modal main sedikit tapi butuh cuan auto join slot IDNAGA99 , depo minim kemenangan dijamin plus bonus new member 100% - Juru bicara KPK Tessa Mahardhika mengonfirmasi bahwa total nilai properti yang disita mencapai ratusan miliar rupiah.

Pemilik Jembatan Nusantara Group, Adjie, telah dimintai keterangan oleh penyidik KPK sebelum penyitaan pada tanggal 15 Oktober lalu. Setelah penyidikan, KPK mengambil alih aset-aset tersebut sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung.

Stress kalah terus? main di slot IDNAGA99 aja. maxwin sensational wd anti ghosting kantongin komisi tiap minggunya - Adjie telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini dan menyatakan kebingungannya atas tuduhan KPK terkait proses akuisisi tersebut. Dia berpendapat bahwa tidak ada kerugian keuangan negara dan membela legalitas penjualan Jembatan Nusantara kepada ASDP.

KPK sebelumnya telah menetapkan empat tersangka dalam kasus korupsi ini, tiga di antaranya adalah pejabat publik. KPK memperkirakan bahwa kerugian keuangan yang diakibatkan oleh dugaan korupsi ini mencapai sekitar Rp 1,27 triliun, sebuah angka yang mungkin akan bertambah seiring dengan penyelidikan yang terus berlanjut.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kobbie Mainoo mengatakan bahwa ia telah mengalami 'angin puyuh emosi' sejak pemanggilan Inggris

Pengurangan poin Nottingham Forest: Kehilangan empat poin membuat klub masuk ke zona degradasi

Dewan Adat Dayak mendukung pembangunan ibu kota baru Indonesia