Jos Verstappen menyerukan kepergian kepala tim Red Bull F1, Christian Horner



Halobos88 taruhan bola - Mantan pembalap Formula Satu, Jos Verstappen, ayah dari juara dunia F1 tiga kali, Max Verstappen, mengkritik keputusan Red Bull untuk mempertahankan kepala tim Christian Horner dengan mengatakan "tim ini terancam hancur berantakan."


Menyusul kemenangan Max Verstappen di balapan pembuka musim di Grand Prix Bahrain, ayah Verstappen mengatakan kepada The Daily Mail bahwa "ada ketegangan saat dia tetap berada di posisinya," mengacu pada Horner.


Ia menambahkan: "Tim berada dalam bahaya terpecah belah. Ini tidak bisa terus berjalan seperti ini. Itu akan meledak. Dia bermain sebagai korban, padahal dialah yang menyebabkan masalah."


Dalam sebuah pernyataan Dalam sebuah pernyataan, mengenai email massal tersebut, Red Bull mengatakan: "Ini adalah masalah pribadi antara Tuan Horner dan orang lain dan tidak pantas bagi Red Bull untuk mengomentari hal ini."


Sementara itu, Horner menegaskan kembali bahwa ia membantah tuduhan melakukan kesalahan menyusul bocornya pesan-pesan tersebut.


Halobos88 slot onlineDalam sebuah wawancara dengan surat kabar Belanda, De Telegraaf, Jos Verstappen membantah sebagai sumber di balik bocornya pesan-pesan tersebut.


"Tapi mengapa saya melakukan itu? Max memiliki kontrak dengan Red Bull hingga 2028, tampil bagus dan merasa betah di sini," katanya. "Saya sama sekali tidak tertarik dengan hal itu."pada hari Senin, Red Bull mengatakan, "Ini tidak benar. Kami bersatu sebagai sebuah tim dan kami berkonsentrasi pada balapan."


Halobos88 togel onlineInvestigasi independen diluncurkan oleh Red Bull pada bulan Februari setelah Horner dituduh terlibat dalam perilaku yang tidak pantas terhadap seorang anggota tim balap, yang belum diidentifikasi. Pekan lalu, penyelidikan tersebut membebaskan Horner dari segala kesalahan.


Satu hari kemudian, pesan yang diduga bocor disebarkan kepada anggota komunitas F1 pada hari Kamis, yang berasal dari alamat email anonim. Email tersebut berisi sebuah drive Google yang berisi pesan-pesan WhatsApp. Pesan tersebut dikirim secara anonim kepada para pejabat, tim, dan jurnalis terkemuka di seluruh dunia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Perempuan Dibebaskan dari Tuduhan karena Diduga Memukul Murid Kelas Satu

Netherlands Menang 4 Gol Tanpa Balas Atas Scotland

Anggota Kongres AS Kunjungi Rencana Ibu Kota Baru Indonesia