Polisi Ungkap Sindikat Penipuan Lowongan Kerja Internasional dengan Bantuan Interpol



Butuh dana tunai?dengan hanya bermain slot IDNAGA99 modal sedikit untung banyak - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada hari Selasa mengumumkan bahwa mereka telah mengungkap sindikat internasional yang telah beroperasi selama dua tahun terakhir, menipu ratusan korban dengan tawaran pekerjaan palsu.

Tersangka utama, seorang warga negara Tiongkok yang diidentifikasi dengan inisial ZS, ditangkap di Abu Dhabi dengan bantuan Interpol dan diserahkan kepada Kepolisian Indonesia, yang meminta penangkapannya pada tanggal 1 Desember 2023. Tiga warga negara Indonesia juga ditahan atas peran mereka dalam penipuan lowongan kerja tersebut.

Polisi mengatakan bahwa sindikat ini beroperasi di Indonesia, Cina, Thailand, dan India.

Penghasilan extra hanya dengan main game, slot IDNAGA99 jawabannya depo minim kemenangan dijamin!! - “Jumlah total korban di Indonesia sendiri mencapai setidaknya 823 orang antara tahun 2022 dan 2024,” kata Brigjen Himawan Bayu Aji, direktur unit kejahatan siber Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sindikat ini telah mengumpulkan setidaknya Rp 59 miliar ($ 3,6 juta) dari para korbannya di Indonesia, katanya. Jumlah total yang dicuri dari para korban di Cina, India, Indonesia, dan Thailand diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun ($92,8 juta).

Salah satu tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial NSS, ditangkap pada bulan Agustus tahun lalu dan telah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara, kata Himawan dalam sebuah konferensi pers di markas besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Jakarta Selatan. NSS bekerja sebagai penerjemah bahasa Indonesia untuk ZS.

WD dighosting?itu hanya ulah situs sampah,percayakan permainan slot anda di IDNAGA99 , depo gampang wd aman - Para tersangka mengiklankan lowongan pekerjaan melalui layanan pesan seperti WhatsApp dan Telegram, menawarkan pekerjaan dengan bayaran yang mudah, seperti menonton, menyukai, atau berlangganan unggahan media sosial. Namun, para pencari kerja diharuskan untuk menyetor uang terlebih dahulu ke situs web yang dirancang agar terlihat seperti platform media sosial utama.

“Mereka ditawari bayaran yang tinggi, tapi setelah mereka menyetor uang, uang tersebut tidak bisa ditarik, dan situs webnya pun menghilang,” kata Himawan.

Menurut hasil investigasi, sindikat ini mempekerjakan 17 warga negara Indonesia, 10 warga negara Thailand, 21 warga negara Cina, dan 20 warga negara India yang sebagian besar beroperasi dari Dubai.


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Perempuan Dibebaskan dari Tuduhan karena Diduga Memukul Murid Kelas Satu

Netherlands Menang 4 Gol Tanpa Balas Atas Scotland

Anggota Kongres AS Kunjungi Rencana Ibu Kota Baru Indonesia