Pengeluaran Turis Internasional di Bali Turun karena Pengunjung Memilih Vila Ilegal dan Penginapan Murah
senang main slot ? cobain situs IDNAGA99, WD ngebutt ga pernah Nyangkut nikmatin juga bonus rollingan mingguannya - Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung internasional ke Bali, muncul kekhawatiran akan menurunnya dampak ekonomi dan pilihan akomodasi mereka, dengan banyaknya yang memilih vila-vila ilegal dan penginapan murah, menurut Profesor Ida Bagus Raka Suardana dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.
"Meskipun jumlah pengunjung ke Bali tinggi, banyak wisatawan internasional memilih akomodasi di tempat-tempat yang kurang bergengsi, seringkali memilih vila ilegal daripada lokasi yang dianggap baik," kata Raka Suardana di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan bahwa para turis ini tidak hanya membawa uang belanja yang lebih sedikit dari sebelumnya, tetapi beberapa di antaranya bahkan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di Bali. "Banyak wisatawan yang datang ke Bali masih membutuhkan uang dan tidak membawa dana yang cukup," tambah Raka, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Undiknas Denpasar.
pengen main, modal minim ? claim bonus deposit harian 10% di slot IDNAGA99 rasakan maxwin sensationalnya - Sebelumnya, para wisatawan mancanegara lebih memilih untuk berbelanja di toko-toko seni dan menginap di daerah-daerah populer seperti Kuta, Legian, dan Nusa Dua. Namun, kini muncul tren baru dimana para turis memilih untuk menginap di hotel-hotel murah atau vila-vila ilegal. "Tidak ada gunanya turis datang ke sini hanya untuk makan makanan lokal yang murah dan menginap di penginapan murah," komentar Raka Suardana.
Ia menyarankan agar proses penyaringan yang serupa dengan yang diperlukan untuk perjalanan ke luar negeri, seperti bukti dana yang cukup, harus diterapkan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa hanya wisatawan yang memenuhi kriteria keuangan tertentu yang diizinkan untuk mengunjungi Bali, daripada memiliki akses bebas visa yang tidak terbatas.
Raka Suardana juga menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Bali masih belum pulih dari dampak pandemi Covid-19, terutama yang berdampak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor tersebut. "Meskipun pertumbuhan ekonomi makro di Bali telah membaik, beberapa sektor tertentu masih mengalami kesulitan dan belum pulih," katanya.
untuk para pecinta poker kenalkan situs IDNAGA99 , casino online terbesar di indonesia dan dapatkan bonus rollingan mingguannya - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dari Januari hingga Juni 2024 mencapai 2.911.135, melampaui 2.855.782 kunjungan yang tercatat pada periode yang sama di tahun 2019. Pada bulan Juni 2024 saja, Bali kedatangan 518.819 pengunjung internasional, dengan lima kebangsaan teratas adalah Australia (131.391), India (60.040), China (34.312), Amerika (25.150), dan Singapura (25.133).
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik di hotel berbintang di Bali pada bulan Juni 2024 tercatat selama 2,75 hari.
Komentar
Posting Komentar