Dadang Iskandar Terancam Hukuman Mati karena Membunuh Sesama Petugas



Butuh dana tunai?dengan hanya bermain slot IDNAGA99 modal sedikit untung banyak - Ajun Komisaris Besar Dadang Iskandar telah didakwa melakukan pembunuhan berencana setelah menembak mati seorang perwira menengah polisi di Sumatera Barat. Tuduhan tersebut, berdasarkan Pasal 340 KUHP, memiliki ancaman hukuman maksimal hukuman mati oleh regu tembak, kata polisi pada hari Sabtu.

Dadang diduga menembak Ajun Komisaris Ryanto Ulil Anshar dari belakang di tempat parkir markas Polres Solok Selatan pada hari Jumat. Penembakan tersebut berawal dari perselisihan mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kegiatan pertambangan ilegal di kabupaten tersebut.

“[Dadang] dijerat dengan Pasal 340 KUHP untuk pembunuhan berencana,” kata juru bicara Polda Sumatera Barat Dwi Sulistyawan di Padang.

Penghasilan extra hanya dengan main game, slot IDNAGA99 jawabannya depo minim kemenangan dijamin!! - Sidang kode etik dijadwalkan minggu depan, dan Dadang kemungkinan akan diberhentikan dengan tidak hormat dari Polri sebelum persidangan, tambah Dwi.

Para penyelidik mengungkapkan bahwa Dadang menuntut pembebasan seorang sopir truk yang ditangkap dalam sebuah penggerebekan di sebuah lokasi pertambangan ilegal. Ketika Ryanto menolak permintaannya, Dadang menjadi marah dan menembaknya, mengenai dua kali di kepala Ryanto.

Komisaris Besar Andri Kurniawan, kepala unit investigasi kriminal di Polda Sumatera Barat, mengatakan bahwa Dadang memiliki sejarah melindungi operasi pertambangan ilegal di Solok Selatan, berdasarkan kesaksian para saksi.

“Seorang sopir yang mengangkut hasil tambang ditahan, dan [Dadang] meminta pembebasannya untuk membantu majikan sopir tersebut,” ujar Andri dalam sebuah konferensi pers.

WD dighosting?itu hanya ulah situs sampah,percayakan permainan slot anda di IDNAGA99 , depo gampang wd aman - Setelah membunuh Ryanto, Dadang diduga melepaskan tembakan ke arah rumah dinas Kapolres Solok Selatan, Arief Mukti, yang terletak hanya beberapa meter dari markas Polres. Arief sedang berada di dalam rumah pada saat itu, namun tidak terluka.

Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki identitas pemilik tambang ilegal yang dilaporkan meminta intervensi Dadang untuk membebaskan sopir truk tersebut.

Dadang dihadirkan ke hadapan media dalam konferensi pers tersebut, dengan mengenakan seragam tahanan berwarna biru.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kobbie Mainoo mengatakan bahwa ia telah mengalami 'angin puyuh emosi' sejak pemanggilan Inggris

Pengurangan poin Nottingham Forest: Kehilangan empat poin membuat klub masuk ke zona degradasi

Dewan Adat Dayak mendukung pembangunan ibu kota baru Indonesia