Perdagangan Manusia Berkedok Program Magang di Jerman Muncul Lagi

IDNAGA99 agen slot gacor terpercaya , dengan minimal depo 25k wd bisa puluhan juta - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan membongkar operasi perdagangan manusia yang melibatkan 77 mahasiswa asal Makassar yang diiming-imingi akan diberangkatkan ke Jerman untuk mengikuti program liburan kerja yang dikenal dengan sebutan “ferienjob”.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa para mahasiswa tersebut dijanjikan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Namun, setibanya di Jerman, mereka dipaksa bekerja kasar.

“'Ferienjob' adalah program resmi di Jerman yang menawarkan pekerjaan sementara kepada mahasiswa selama masa liburan di bulan Oktober, November dan Desember. Namun, program ini disalahgunakan oleh perusahaan dan universitas tertentu di Makassar untuk mengeksploitasi mahasiswa,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan, Jamaluddin Farti, Jumat.

Manfatin bonus deposit harian 10% hanya di agen slot terpercaya IDNAGA99 , kantongin kemenangan puluhan juta - Pihak berwenang telah mengidentifikasi individu-individu dari perusahaan yang terlibat dan universitas mitra yang dicurigai mendalangi perdagangan orang.

“Para mahasiswa ini dijanjikan magang yang sesuai dengan studi mereka dan 20 kredit akademik (SKS). Namun, mereka malah menjadi sasaran kerja paksa. Janji-janji tersebut tidak pernah dipenuhi,” jelas Jamaluddin.

Kasus ini telah berkembang ke tahap investigasi, dan polisi berencana untuk segera menetapkan tersangka. “Sejauh ini, kami sedang menyelidiki tiga sampai empat orang dari pihak universitas dan perusahaan yang terlibat,” ujar Jamaluddin.

Mau agen situs slot terpercaya dan pastinya bisa kantongin kemenangan puluhan juta rupiah? IDNAGA99 jawabannya - Ini bukan pertama kalinya pihak berwenang di Indonesia mengungkap kasus perdagangan orang berkedok magang. Pada bulan Juni, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap Enyk Waldkoenig, 39 tahun, atas perannya dalam memperdagangkan 1.047 mahasiswa dari 33 universitas, termasuk Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa sebagian besar korban, yang kebanyakan adalah mahasiswa jurusan teknik elektro, dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang berat secara fisik sebagai pekerja kasar.

Pihak berwenang mendesak para mahasiswa dan universitas untuk berhati-hati mengenai program kerja di luar negeri dan memastikan keabsahan kesempatan tersebut untuk mencegah eksploitasi.